Brrr. segarnya udara kuil di atas awan, kuil Chin Swee Caves temple dengan Menaiki gondola (cable car) awana sky way menuju Genting Highland, dan menikmati ChinSwee Temple. Setelah puas berjalan mengelilingi indoor-outdoor theme park yang ada di Genting. Maka menurut info, ada sebuah kuil yang punya pemandangan bagus, namanya Chin Swee Temple. Awalnya kita juga tidak tahu cara jalan kesana, namun setelah tanya orang bagaimana cara kesana didapatlah cara menuju Chin Swee Temple adalah dengan naik ResortsWorld Genting - Resort Hotel, Tanah Tinggi Genting: 532 Lihat ulasan wisatawan, 586 foto asli, dan penawaran menarik untuk Resorts World Genting - Resort Hotel, yang diberi peringkat #4 dari 24 hotels hotel di Tanah Tinggi Genting dan yang diberi peringkat 3,5 dari 5 di Tripadvisor Lihatunit di Antara Genting Highland @ Jalan Genting Highland, Genting Highlands, Pahang, Servis Apartment untuk dijual dari harga RM 1,650.00 psf, 2 Bilik Tidur, 800 kps. Disenarai pada Ogos 2022 oleh CK Lee. . © 2023 Tripadvisor LLC Semua hak dilindungi adalah versi situs web kami yang ditujukan untuk penutur bahasa Indonesia di Indonesia. Jika Anda berdomisili di negara atau kawasan lain, pilih versi Tripadvisor yang tepat untuk negara atau kawasan Anda di menu drop-down. Awana Skyway yang kami naiki menuju Genting Highland berhenti di Stasiun Chin Swee Temple terlebih dahulu. Karena penasaran ada apa sih di sana, akhirnya dalam perjalanan pulang kami pun singgah terlebih dahulu di sini sambil menunggu jadwal keberangkatan bis jam 4 sore menuju ke KL juga 5 Tempat Liburan Favorit di Malaysia Yang Bisa Dikunjungi Bersama KeluargaKami sudah membeli tiket bus satu paket beserta tiket Awana Skyway untuk pulang pergi. Ternyata tiket Skyway yang kami miliki adalah tiket regular alias bukan bawahnya kaca, padahal awalnya kami ingin mencoba yang itu. Bisa sih beli lagi tapi waktunya takut gak cukup karena harus mengejar bus untuk pulang, selain itu harganya juga jauh lebih mahal dibandingkan yang reguler. Untuk singgah di stasiun ini gak perlu bayar lagi kok bisa mondar mandi ke Genting Highland lagi kalau mau yang penting tiketnya masih disimpan ya untuk di tap di pintu masuk maupun keluar apa di Chin Swee Temple?Chin Swee Temple ini merupakan kuil Tao yaitu tempat ibadah umat Buddha yang letaknya di Genting Highland, Pahang, Malaysia. Dengan luas sekitar 28 hektar, tanah hutan ini didonasikan oleh para pendiri Genting Group. Pengunjung yang datang ke kuil ini tidak dipungut bayaran PanjangUntuk menuju ke templenya kami harus menuruni eskalator yang lumayan panjang, kalau gak salah hitung ada 8 eskalator turun. Meskipun gratis tapi semuanya terawat dengan baik, bersih dan udaranya sejuk minim polusi. Buat umat muslim juga disediakan tempat sholat di stasiun Chin Swee Temple. Lagi-lagi saya acungkan jempol untuk langgar musholanya juga dan Bangunan Menarik LainnyaPagoda 9 lantai yang juga penanda pintu masuk ke area ini menjadi ciri khas Chin Swee Temple. Di dalamnya ada 10,000 blessing lamps yang disediakan untuk para pengunjung yang lokasi ini juga ada patung "Seven Fairies" yang konon wajah peri yang tersenyum ini turun dari surga diikuti oleh tida Dewa Fook-Lok-Sou yaitu Keberuntungam Kebijaksanaan, dan Pangjang umur serta Wang-mo-liang-liang Ibu Peri.Selama berlibur di Kuala Lumpur, kami menginap di Easy Hotel yang letaknya di seberang KL Sentral, jadi tinggal jalan melalui eskalator atau lift saja sudah memilih family room untuk 4 orang yang di dalamnya tersedia 2 bed berukuran sedang atau queen. Hotelnya nyaman, bersih dan pegawai hotelnya ramah-ramah. Yang paling penting sih harga kamar sebesar itu bisa dibilang murah banget loh, untuk hotel yang lokasinya strategis di KL Sentral dekat kemana-mana dan banyak tempat makan teman-teman yang mencari hotel di Kuala Lumpur saya rekomendasikan untuk mencari hotel di sekitar KL Sentral, kenapa?Lokasi strategis karena KL Sentral sebagai salah satu pusat moda transportasi, di sini ada KLIA Express, MRT, LRT, dan Sentral ini sebagai pusat perbelanjaan, apa aja ada termasuk tempat mau kemana-mana transitnya kebanyakan berawal dari KL Sentral, contohnya ke kalau teman-teman mau ke Genting naik Awana Skyway, jangan lupa mampir ke Chin Swee Temple ya. Jika menyebut kata Genting Highland pasti yang terbayangkan di benak anda adalah hotel dengan ribuan kamar berwarna pelangi dilengkapi dengan Indoor dan Outdoor Themepark juga Casino di dalamnya atau dikenal dengan First World Hotel. Pergi ke Genting adalah keinginan Mom sejak dulu karena itu agar tidak membuatnya kecewa saya berusaha mencari objek wisata menarik sebelum pergi, mengingat Mom & Dad secara umur sudah tidak tertarik dengan yang namanya Theme Park . Saat browsing mengenai objek wisata di Genting saya menemukan informasi mengenai Chin Swee Kee Temple di official website malaysia tourism, namun mengherankan saat saya melakukan browsing di internet tidak banyak teman-teman backpacker dari Indonesia yang membahas mengenai Chin Swee Kee Temple di Genting Highland, begitu juga saat saya tanyakan teman-teman lainnya banyak yang tidak mengetahui keberadaan kuil ini. Pada akhirnya saya berhasil mendapatkan informasi dari bloger Singaporean 🙂 lalu melihat koleksi foto-foto mereka yang semakin memantapkan rencana saya untuk mengajak keluarga kesana. 20 Juli 2014, From KL to Genting display cable car di lower terminal yang tidak berjodoh kami naiki Berbeda dengan saat kami ke Melaka tiket KL-Genting tidak dapat dibeli sehari sebelum kepergian, harus dibeli pada hari H keberangkatan. Akhirnya pagi hari jam 7 saya ke KL sentral untuk membeli tiket bus terlebih dahulu sementara yang lain menunggu di hotel. Sama seperti di Indonesia ternyata disini pun mengenal jam karet D, walaupun kami diinformasikan loket buka jam 7 pagi namun kenyataan-nya pukul 8 kurang loket baru buka he..he..Perlu dicatat loket tempat membeli tiket bus ke Genting ada di basement begitu juga bus untuk ke Bandara. Sayangnya pada saat keberangkatan kami ini Skyway Cable Car tidak dapat digunakan karena sedang under construction, jadi setelah sampai di Lower Terminal akan disediakan bus gratis untuk ke puncak Genting Highland 😦 hiks… . Kami berangkat jam 11 siang tentunya lagi-lagi jam karet, sebenarnya kami memesan tiket untuk keberangkatan am ternyata pada hari tersebut tidak ada bus pada jam akhirnya kami diarahkan naik bus pukul oleh petugas, yang kurang menyenangkan adalah kami tidak diberikan informasi pada saat pembelian tiket kalau ternyata hari itu tidak ada keberangkatan pukul yang terjadi adalah nomor tempat duduk kami sudah diduduki oleh penumpang keberangkatan pukul jika kami tidak mengajukan protes pada penjual tiket kemungkinan kami akan ribut dengan penumpang pukul tersebut. First World Hotel tempat kami menginap Setelah semua urusan tempat duduk terselesaikan berangkatlah kami ke Genting, tidak terlalu lama perjalanan cukup lancar memakan waktu 50 menit saja untuk sampai lower terminal dan lanjut 40 menit untuk sampai ke First World Hotel. Sekedar info Bus ini tidak berhenti tepat di depan First World Hotel tetapi di depan Maxim Hotel kemudian dari basement Maxim hotel terdapat jalur yang terhubung ke terminal Cable Car dan First World Hotel, sayangnya hal ini baru kami ketahui saat kepulangan . Tiba di First World Hotel kami cukup tercengang dengan kondisi hotel yang luar biasa ramaiiii…..tidak mengherankan jika mengingat hotel ini memiliki ribuan kamar jelas tamunya pun akan sangat banyak sekali. Kami diarahkan untuk melakukan check in pada mesin otomatis dengan menggunakan passport. Jika anda mem-Booking hotel melalui website maka anda dapat langsung menge-scan passport lalu masukan nomor booking dan mendapatkan kunci namun jika anda mem-booking lewat Agoda atau jasa booking lainnya nomor booking anda harus didaftarkan terlebih dahulu oleh petugas baru passport dapat di scan. Sepertinya hal ini dilakukan untuk memudahkan receptionist karena jumlah tamunya yang luar biasa. First World Hotel, kunci, note dll Kesan saya saat mengunjungi First World Hotel tampak seperti ITC di bagian Lobby ada ruang tunggu ada restoran kemudian saat jalan menuju kamar hotel kami di Tower 2 melewati lorong yang disebelah kiri kanannya terdapat toko bakery, salon, minimarket, resto kecil dan toko penjual makanan lainnya. Kamar kami ada di lantai 3 dimana view-nya menghadap ke gedung Tower lainnya 😦 hiks … padahal berharap dapat view ke pemandangan pegunungan. Jika dibandingkan dengan Sentral Hotel di Kuala Lumpur kami lebih enjoy tinggal disana ketimbang disini D, di First World kamar kami lebih kecil kemudian minuman harus mengambil sendiri di dispenser yang tersedia di setiap lorong hotel, TV-nya tidak ada remote. Sepertinya memang hotel ini hanya ditempati tamu sebagai tempat istirahat sementara setelah bermain di Casino. Setelah beristirahat sebentar di kamar kami turun ke Lobby untuk makan siang lalu melanjutkan perjalanan ke Chin Swee Kee Temple. Dari First World Lobby tersedia free bus to Chin Swee Kee Temple namun belum ada 10 menit kami menunggu bus muncul 2 driver taxi yang menawarkan kami paket keliling genting seharga 75 MYR hanya untuk 1 taxi karena kami pergi dengan 7 orang jadi harus menggunakan 2 taxi. Sebenarnya sebagian besar dari kami tidak berminat mengambil jasa tour tersebut hanya saja Dad yang tidak sabaran menunggu bersikeras mau naik taxi akhirnya kami tawar serendah mungkin jadi 50 MYR / taxi. Orchid Garden & Cocoa Boutique inside cocoa boutique Perjalanan pertama Taxi driver mengantar kami ke Orchid garden yaitu perkebunan berbagai jenis anggrek yang cantik-cantik, sebenarnya tidak hanya di Malaysia saja di Indonesia pun dapat kita temukan perkebunan anggrek seperti ini. Hal yang di luar dugaan adalah Dad membeli bibit, pupuk, pot dan pohon Anggrek kecil yang tidak bisa saya bayangkan apakah saat membawa pulang ke indonesia nanti dapat lolos saat pengecheck-an di bandara nanti -_-; sepertinya Dad lupa kalau kita sedang berada di luar Indonesia saat ini. Padahal sudah 2x Dad digeledah di Singapore saat membawa lighter & pasta gigi pada handcary bag. Dari Orchid garden kami dibawa ke Toko penjual oleh-oleh salah satunya adalah Cocoa Boutiqe, di toko ini terdapat banyak sekali jenis coklat berbagai rasa, strawberry, mangga, jeruk, durian hampir semua rasa ada. Seperti biasa yang membuatku tertarik dalam hal membeli coklat adalah packagingnya. di toko ini juga di display berbagai coklat berbentuk karakter-karakter lucu, sebenarnya saat awal tiba di tempat ini kami tidak diijinkan memotret namun setelah kami menghabiskan total 400 lebih MYR membeli coklat si penjaga tidak menegur saat saya dengan cueknya mengambil hp dan memotret display coklat yang ada disana p jujur saja saat itu saya tidak tahu kalau dilarang memotret ha..ha.. Chin Swee Kee Temple 清水岩廟 Background Statue of Tan Sri Lim Goh Tong Setelah puas berbelanja oleh-oleh sebenarnya taxi driver mau mengantar kami ke strawberry field, namun kami menolak karena waktu sudah hampir jam 3 sore selain itu saya sudah sangat sering mengunjungi strawberry field yang ada di daerah pegunungan Indonesia rasanya tidak akan berbeda jauh penampakannya. Entrance Arch Perjalanan ke Chin Swee Kee ditempuh si taxi driver dengan ngebut ala fast to furious luar biasa mengerikan di jalan tanjakan yang berliku liku sampai membuat my younger sister paranoid dan teriak-teriak “slowly pleasee…” ditambah lagi dia bisa sambil menyetir dengan santainya menunjukan posisi kecelakaan bus di genting yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Awalnya saya kira taxi driver ngambek karena kami tidak mau diajak ke strawberry field hingga ia memberikan aksi nyetir horor tersebut…. ternyata ia sengaja menyetir dengan kecepatan tinggi karena kalau pelan mobilnya tidak kuat menanjak he..he..he.. untungnya jalanan di Genting adalah 2 arah yang masing-masing jalan terdiri dari 3 jalur tidak sempit seperti di puncak D. Sebenarnya dalam perjalanan kami menggunakan bus menuju First World Hotel kami sudah melewati temple tersebut tapi kami tetap perlu check in dulu dan menaruh koper di hotel agar tidak repot saat berdoa dan berjalan-jalan disana nanti. Sebentar saja kami sudah tiba di Temple yang sangat luas ini, melihat sebuat kuil yang dikelilingi pegunungan mengingatkan saya pada Thien Yen Fo Yuan di Taiwan check tulisan saya Taiwan Heart of Asia Arsitektur, warna merah dan emasnya sangat oriental menyerupai sebagian besar kuil yang pernah kulihat di Kaohsiung Taiwan. Menurut informasi Chin Swee Kee Temple yang berlokasi di Genting Highland Pahang Malaysia mulai dibuka tahun 1994 didirikan oleh Lim Goh Tong dengan dibiayai oleh banyak donatur yang tergabung dalam Genting Group. Sebelum berkeliling kami sekeluarga menyempatkan diri pai-pai di setiap ruang yang ada tidak lupa memberikan donasi untuk hio dan lilin. Chin Swee Kee memiliki 20 lebih spot yang menarik untuk kita telusuri, dibawah ini akan saya coba jelaskan secara singkat satu-persatu informasi lainnya juga bisa dilihat pada official website berikut 1. Entrance Arch Memasuki Area Chin Swee Kee Temple kita akan disambut oleh Entrance Arch, hampir setiap kuil yang Taoist, Konfucius, Budhist maupun I Kuan Tao memiliki gerbang masuk dengan papan bertuliskan nama kuil sebelum memasuki area, di Chin Swee ini gerbang masuk dan keluar berbeda dimana untuk masuk area kuil tidak boleh melalui gerbang keluar karena dipercaya akan membawa bad luck. 2. Cable Car Station Saat kami datang tahun 2014 ini dekat parkiran mobil sedang dalam pembuatan stasiun cable car, mungkin beberapa tahun lagi stasiun ini akan rampung dan turis dapat mengunjungi temple langsung dari lower terminal. Nine Storey Pagoda 3. Pagoda Tidak jauh dari area parkir kita dapat menemukan nine-storey pagoda dihiasi oleh berbagai rupang Buddha, didalam pagoda pengunjung dapat berdoa dan berdana untuk mempersembahkan lilin untuk mendapatkan pemberkatan dari Buddha. Nine Colour Dragon Wall 4. Nine Colour Dragon Wall Dinding berukir 9 Naga dimana setiap naga memiliki karakteristik dan warna yang berbeda-beda, Naga berwarna emas dalam tradisi china kuno dianggap sebagai pembawa keberuntungan. 5. Sky Terrace Setelah naik satu tingkat dari area parkir anda akan menemukan gerbang menuju Sky Terrace sebuah area lapang yang sangat luas yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan, taichi maupun pertunjukan-pertunjukan religi lainnya. 6. Buddha Temple Sebuah bangunan yang didalamnya terdapat rupang Sakyamuni Buddha, dewi Kuan Im dan lao Tzu, pengunjung dapat berdana dan berdoa dengan mempersembahkan Dupa disini. Sky Terrace 7. Statue of Tan Sri Lim Goh Tong Tan Sri Lim Goh Tong adalah founder yang memprakarsai didirikannya Chin Swee Kee Temple, sebagai wujud penghormatan dari Genting Group kepada Tan Sri Lim atas jasa kontribusi dan kepemimpinannya selama mendirikan temple. Dibagian belakang statue tersebut terdapat dinding berukiran tulisan yang menceritakan peranan Tan Sri Lim dalam segala hal selama masa pembangunan dan pengembangan kuil. 8. Waterfall Dinding yang dialiri dengan air terjun buatan dimana pada sebelah kiri dan kanan-nya dijaga oleh dua statue Kirin. 9. Eight Immortal/ Fairies Statue 8 immortal yang sedang duduk sambil bermain catur atau yang kita kenal dengan sebutan 8 dewa terletak di Sky Terrace, sayang sekali kami tidak bisa mendapatkan fotonya dari angle yang baik karena saat kesana banyak pengunjung lain yang sedang duduk-duduk di area tersebut dengan belanjaannya yang bertumpuk-tumpuk 😦 10. Chin Swee Wishing Board Sebuah Gazebo yang dapat digunakan pengunjung untuk duduk-duduk dan beristirahat berlokasi di Sky Terrace 18 Immortal statue 11. 18 Immortal 18 Statue Arahat masing-masing menggambarkan karakter dan personaliti yang berbeda-beda. 12. Laughing Buddha Buddha Maitreya Sebuah ruang dengan rupang Buddha Maitreya buddha masa depan yang telah diramalkan oleh Sakyamuni Buddha, pengunjung dapat berdoa dan mempersembahkan dupa disini. 14. Buddha Statue Sebuah rupang Sakyamuni Buddha raksasa, menurut fengshui semakin tinggi rupang Buddha diletakan semakin baik karena keagungannya dapat terlihat dari segala penjuru. Menurut saya bukan hanya rupang Buddha saja tetapi semua rupang Nabi Suci akan semakin baik diletakan di tempat tinggi contohnya seperti statue Jesus di Rio De janiro, Brazil. Guan Yin Statue Buddha Statue 15. Guan Yin Statue Sebuah rupang Dewi Kwan Im simbol welas asih dalam ukuran yang sangat besar dalam posisi berdiri. 16. Boddhisattva Ksitigarbha Ruang Boddhisattva Ksitigarbha ini termasuk bagian dari Chamber of Hell, Boddhisattva Ksitigarbha semasa hidupnya sebagai seorang Bhikkhu dapat mendengar suara rintihan dan penderitaan pendosa yang dihukum di neraka, beliau terkenal dengan ikrarnya yang menyatakan ingin membantu makhluk-makluk agar dapat terbebas dari hukuman di neraka sampai neraka kosong. Karena itu umat percaya setelah parinibana beliau menolak untuk ke surga dan rela berdiam di neraka kemudian dengan kekuatan cinta kasihnya melintasi dan memberikan pencerahan pada arwah-arwah di neraka agar setelah reinkarnansi dapat melakukan perbuatan baik sehingga dapat setelah meninggal dapat menuju nirvana. 17. 10 Hell Chamber Setelah melewati ruang Boddhisattva Ksitigarbha kita akan memasuki Chamber of Hell, pada lokasi ini terdapat statue yang terbagi menjadi 10 ruangan yang menceritakan step by step pengadilan di neraka dilengkapi dengan illustrasi hukuman-hukuman bagi para pendosa di berbagai tingkatan neraka looks scarry D. Diharapkan dengan melihat ini manusia sadar akan hukum sebab akibat memiliki perasaan malu & takut hiri & otapa berbuat dosa semasa hidupnya. 18. Holly Water Kolam dengan air suci Fairies Bridge 19. Fairies Bridge Setelah melihat kisah mengerikan tentang pengadilan neraka selanjutnya kita akan menuju area surga dimana para dewa & dewi bersemayam. Jika manusia yang berbuat jahat akan masuk neraka maka manusia yang berbuat baik akan menuju surga, manusia yang memiliki pahala berlimpah akan memiliki kedudukan sebagai dewa maupun dewi di surga. Di area ini kita dapat melihat contoh patung 7 dewi/peri yang mengawal kereta Ibu Peri dalam perjalanan. 20. God of Luck Statue God of Luck dalam mitologi china dikenal dengan Fu Lu Sou, yaitu dewa Rejeki, Kesejahteraan dan Umur Panjang. Journey To The West 21. Journey to the west Siapa yang tidak tau karakter Sun Go Kong / Sun Wu Kong / Monkey King, kisah perjalanan ke barat yang dilakukan seorang bhikku dari kerajaan Tang yaitu Shan Zhang Tong Sam Cong dalam mengambil kitab suci dikawal oleh 3 muridnya yang berwujud siluman yaitu siluman kera Sun Wu Kong , siluman babi Chu Wu Neng dan monster sungai pasir Sha Wu Cing. Kisah religi ini sangat dikenal anak-anak karena karakter heroiknya Sun Wu Kong yang berjasa melindungi gurunya dari iblis jahat selama perjalanan ke barat. Penulis terinspirasi dari kisah nyata seorang Bhikkhu yang melakukan perjalanan ke barat untuk mengambil kitab suci, namun beliau menambahkan 3 tokoh fiksi sebagai murid-nya, ada yang mengatakan 3 murid tersebut Wu Kong, Wu Neng dan Wu Cing sebenarnya adalah penggambaran dari sifat-sifat dasar manusia dalam hal ini adalah sifat yang juga dimiliki Bhikhu San Zhang yaitu sifat pembangkang, pemberontak, nakal & susah diatur dicitrakan sebagai Wu Kong; sifat mata keranjang / birahi dicitrakan sebagaiWu Neng, Sifat Lugu & Polos dicitrakan sebagai Wu Cing. Pada akhir cerita Bhikkhu San Zhang berhasil mengendalikan sifat-sifat tersebut muridnya dan menuju pencerahan. 22. Goh Tong Hall & Vegetarian Resto Di ruangan ini selain terdapat resto vegetarian juga terdapat toko-toko yang menjual pernak-pernik taoist atau buddhist. 23. 24 Fillial Stories Ukiran disepanjang dinding menuju main temple bercerita tentang 24 kisah bakti dari china klasik. Salah satunya bercerita tentang seorang anak yang selalu mendekap selimut orang tuanya agar hangat sebelum jam tidur sehingga orang tuanya tidak kedinginan. 24. Tortoise Pond 25. Dragon Mineral Water Disini pengunjung dapat melemparkan koin dan berdoa sambil make a wish 26. Four General God Temple Kuil 4 dewa penjaga pintu surga, sayang sekali saat kunjungan kami tidak dapat menemukan kuil ini 😦 tidak tahu lokasinya ada di sebelah mana Fu Lu Sou Buddha Temple Dragon Mineral Water 24 Fillial Stories Eight Deities Fairies Dari kunjungan saya kesekian kalinya ke Malaysia, Chin Swee Kee adalah tempat terfavourite saya sampai saat ini. Suasana tenangnya, keindahannya, kebersihannya, fasilitas dan lokasinya dikonsepkan dengan sangat sempurna . Oh iya walaupun kuil tapi tempat ini terbuka untuk umum tidak hanya untuk golongan agama tertentu, namun disarankan pengunjung tetap sopan dan menjaga kebersihan mengingat sebagian ruang disini digunakan sebagai tempat ibadah. Di perbukitan Genting, ada kuil yang besar yang tinggi yang megah berdiri kokoh di kemiringin perbukitan di tengah hutan rimba. Lokasi kuil ini berada diantara stasiun utama kereta gantung dengan Genting sendiri. Dari kereta gantung yang melaju dengan kecepatan sedang, di bawah, terlihat sebuah kuil yang besar yang atapnya berwarna merah. Nama kuilnya adalah Chin Swee Temple. Saya melihat pagoda melihat pagoda yang tinggi di ini membuat ingatan saya melayang pada serial cina jaman baheula, Siluman Ular Putih. Saya bertanya-tanya apakah ada Pay Su Chen di sana, hahaha *ditoyooor. Baru kemudian saya ingat kalau Pay Su Chen ditawan di Menara Petir di Danau Sihu… p *ngga jelas banget ya saya, hahaha. Kuil Chin Swee Temple ini merupakan salah satu daftar tempat yang mau saya kunjungi di Malaysia. Karena selain memang menjadi tempat wisata yang terkenal, lokasinya juga satu area dengan Genting, hanya beda pemberhentian saja. Jadi sayang banget kalau ngga mampir di sini. Apalagi kita ngga perlu transportasi tambahan lagi karena tiketnya sama dengan tiket ke Puncak Genting. Setelah kami turun dari Puncak Genting, kami berhenti di halte pemberhentian Chin Swee Temple. Halte kereta gantung ini adalah jalan satu-satunya bagi pengunjung yang naik Gondola dari atau ke Genting. Dari sana kita musti berjalan lagi, turun ke Cun Swee temple yang berdiri cukup jauh di bawah sana. Untungnya untuk turun ke kuil tersebut tersedia eskalator. Jadi ngga capek lah. Kalau saya ngga salah hitung, jumlah eskalatornya ada 10 atau 11 tingkat. Pengunjung kuil ini cukup ramai, tapi sepertinya kebanyakan mereka datang langsung ke sini dengan bas siaran atau bus wisata. Karena sewaktu turun di halte atau stasiun kereta gantung, haltenya sepi. Begitu juga di eskalator, hanya bertemu beberapa orang yang naik dan turun dengan eskalator. Sementara di halaman kuil banyak bus wisata yang parkir. Area utama kuil ini berupa teras luas dengan lantai keramik warna merah atau orange tua. Dari teras ini kita bisa memandang area sekitar yang indah, perbukitan yang ijo royo dan dengan udara yang segar banget. Di tengah teras ini terdapat ruang sembahyang yang cukup besar. Saya sempat mendekat ke pintu ruang ibadah tersebut, melihat gimana cara ibadah mereka. Banyak juga yang datang untuk melihat ke ruang ibadah ini dan berfoto-foto serta memoto orang yang sedang ibadah. Saya juga ngga mau terlalu dekat-dekat juga karena ada orang yang sedang beribadah, nanti takutnya mereka merasa terganggu oleh pengunjung, kan ngga enak. Tapi sepertinya mereka santai aja ibadah di bawah cekrekan’ hape pengunjung, hahaha. Berarti mereka beribadah dengan khusyuk. Dan mungkin juga yang ibadah tersebut adalah wisatawan yang beragama Tri Dharma, jadi mereka wisata ziarah, wisata dan beribadah. Kuil Cun Swee Temple ini adalah rumah ibadah bagi pemeluk agama Tri Darma, yakni Budha, Konghuchu dan juga Tao. Kuil ini di dibangun oleh Mr Lim Goh Tong. Dia adalah pemilik Grup Genting Highland, jadi tidak heran di dalam area kuil ini terdapat patung Mr Lim Goh Tong dengan ukuran besar dan berwarna keemasan. Konon, sebenarnya di Kuil Goa Chin Swee ini juga mempunyai tempat ibadah dalam goa. Tapi saya ngga pergi ke dalam sana, jadi saya tidak tau seperti apa bentuknya. Tapi yang pasti pemandangan di sini indah banget. Dengan bangunan yang dibangun di kemiringan bukit yang terjal, menambah keindahan kuil ini. Apalagi kalau kabut tiba-tiba datang dan menutupi area kuil, pasti dramatis banget. *maklum, saya penyuka kabut gunung… 🙂 Saya sebenarnya mau naik loh ke Menara Petir Pay Su Chen pagoda bertingkat tersebut. Pasti pemandangan ke area kuil cakep banget. Tapi ngga pengen-pengen amat juga sih, jadi ketika adik dan sahabat saya ngga mau, saya jadinya juga malas malas. Naik ke menara petir ini bayar. Saya lupa persisnya berapa. Mungkin 2 RM kalau ngga salah. Saya salut dengan lokasi kuil ini yang dibangun di tanah perbukitan dengan kontur tanah yang sangat miring. Pembangunannya pasti menggunakan teknologi yang sangat tinggi supaya bangunan kuat dan tahan lama meskipun berada pada tebing-tebing bukit yang curam. Ini aja udah keren ya, gimana cara kuil-kuil yang terdapat di Tibet ya, yang sudah ada sejak kapan tau. Jadi tolong ajak saya halan-halan ke Tibet duunnks, saya ngga akan nolak, ciyuuuus… 😛 Setelah selesai mengeksplore kuil Cun Swee Temple kami kembali ke terminal pemberhentian kereta gantung. Naik eskalator lagi. Untuk masuk lagi ke dalam terminal, gunakan lagi tiket yang sama dengan tiket keluar tadi. Jadi tiket naik atau turun Genting jangan sampai hilang ya. Karena kalau sampai hilang, harus membeli tiket yang baru lagi. Sayang duitnya.. 😛 Diambil dari halte kereta gantung Chin Swee Temple Korior turun naik pengunjung dari halte menuju kuil Menara Petir Pay Su Chen, hehehe

cara ke kuil chin swee genting